1. Tujuan
Mempelajari,
memahami cara kerja, dan melakukan simulasi dari rangkaian Pemotong Sinyal
(Clippers).
a. Dioda
Dioda
(Diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
b. Resistor
Resistor
adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan
tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika.
Cara
menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :
1. Masukan angka langsung
dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka
tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor.
c. VSINE
d. Ground
Ground
adalah titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak
balik atau titik patokan dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik dalam
rangkaian elektronika.
e. Oscilloscope
Osiloskop
digunakan untuk mengamati bentuk gelombang input dan output.
f.
Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber tegangan DC.
Terdapat
berbagai jaringan dioda disebut clippers yang memiliki kemampuan untuk
"clip" atau memotong sebagian dari sinyal input tanpa distorsi
(gangguan) bagian yang tersisa dari gelombang alternatif.
Rangkaian Clippers (Pemotong) adalah rangkaian yang digunakan untuk
memotong sinyal input Vi dengan memanfaatkan kerja dioda.
a. Seri
Rangkaian
dan bentuk gelombang input Vi dan output VO seperti gambar 2.67. Pada saat
tegangan input Vi bertegangan setengah gelombang positif maka arus dari Vi
mengalir ke dioda D1, terus ke tahanan R dan kembali ke Vi, sehingga tegangan
setengah gelombang positif terbentuk di tahanan R. Dan sebaliknya pada saat
tegangan input bertegangan setengah gelombang negatif maka dioda D1 tidak aktif
sehingga tegangan di VO = VR = 0 Volt.
Gambar 2.67 Clipper seri
Rangkaian suatu sumber tegangan DC yang diserikan
dengan dioda seperti gambar
2.68
Gambar 2.68 Clipper seri dengan DC
c. Paralel
Adapun
rangkaian dan bentuk gelombang input Vi dan output VO seperti gambar 2.82.
Pada saat tegangan input Vi bertegangan setengah gelombang positif maka arus
dari Vi mengalir ke tahanan R, terus ke dioda D1 dan kembali ke Vi, sehingga
tegangan VO = VD = 0,7 Volt. Dan sebaliknya pada saat tegangan input
bertegangan setengah gelombang negatif maka dioda D1 tidak aktif sehingga
tegangan di VO = Vi.
Gambar 2.82 Clipper paralel
d. Clipper Paralel dengan DC
Rangkaian suatu sumber tegangan DC
yang diparalelkan dengan dioda.
Contoh Soal :
1. Gambarkan
bentuk gelombang tegangan output dari rangkaian pada gambar 2.74
Solusi
Dioda
pada rangkaian gambar 2.74 akan “on” pada saat tegangan input vi bernilai
positif. Pada saat tegangan input vi bernilai positif, maka kondisi
rangkaian ditunjukkan pada gambar 2.75 dan tegangan outputnya sebesar vo =
vi + 5V.
Gambar 2.75 Tegangan output vo pada saat dioda dalam kondisi “on”
Pada
saat level transisi (dioda berada di antara kondisi “on” atau “off”), maka
tegangan dan arus dioda bernilai nol. Rangkaiannya ditunjukkan pada gambar 2.76
Gambar 2.76 Rangkaian pada saat dioda dalam kondisi transisi (antara “on” dan
“off”)
Ketika
tegangan input, vi, kurang dari –5V, dioda menjadi “off” dan diganti dengan
open circuit. Apabila tegangan input lebih dari -5V, maka dioda berada dalam
kondisi “on” dan diganti dengan short circuit. Bentuk gelombang dari tegangan
input dan output ditunjukkan pada gambar 2.77
Gambar 2.77Bentuk gelombang tegangan input dan output
2. Tentukan
vo untuk jaringan gambar 2.83
Solusi
Polaritas
pasokan dc dan arah dioda sangat menyarankan bahwa dioda akan berada dalam
keadaan "on" untuk daerah negatif dari sinyal input. Untuk wilayah
ini jaringan akan muncul seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.84, tempat
terminal yang ditentukan untuk vo mengharuskan vo = V = 4 V.
Keadaan
transisi dapat ditentukan dari Gambar 2.85, di mana id kondisi 0 A pada vd 0 V
telah diberlakukan. Hasilnya adalah vi (transisi) V 4 V. Karena catu daya dc
jelas-jelas “menekan” dioda untuk tetap dalam keadaan hubung singkat, tegangan
input harus lebih besar dari 4 V agar dioda berada dalam keadaan “off”.
Tegangan input apa pun yang kurang dari 4 V akan menghasilkan dioda hubung
singkat.
Untuk
keadaan sirkuit terbuka, jaringan akan muncul seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.86, di mana vo vi.
Solusi
Pertama-tama
kita tentukan dulu level tegangan yang membuat dioda dalam kondisi transisinya,
yaitu pada saat id = 0 dan Vd = 0.7 V. Rangkaiannya ditunjukkan pada
gambar 15. Dengan menggunakan hukum Kirchoff tegangan (KVL) dimana
arus loopnya searah jarum jam, maka kita dapatkan persamaan tegangan dalam loop
tersebut
vi
+ VT – V = 0
vi
= V- V T
vi
= 4 V – 0.7 V
vi
= 3.3 V
Bila
tegangan input lebih besar dari 3.3 V, maka dioda menjadi open circuit dan
tegangan output vo = vi. Apabila tegangan input kurang dari 3.3 V, dioda
menjadi “on” dan rangkaiannya menjadi gambar 16.
Maka tegangan output
dapat dihitung sebesar
vo = 4 V – 0.7 V
= 3.3 V
a. Seri
Rangkaian
dan bentuk gelombang input Vi dan output VO seperti
gambar 2.67. Pada saat tegangan input Vi bertegangan setengah
gelombang positif maka arus dari Vi mengalir ke dioda D1, terus ke tahanan
R dan kembali ke Vi, sehingga tegangan setengah gelombang positif
terbentuk di tahanan R. Dan sebaliknya pada saat tegangan input bertegangan
setengah gelombang negatif maka dioda D1 tidak aktif sehingga tegangan di
VO = VR = 0 Volt.
b. Paralel
Adapun
rangkaian dan bentuk gelombang input Vi dan output VO seperti
gambar 2.82. Pada saat tegangan input Vi bertegangan setengah
gelombang positif maka arus dari Vi mengalir ke tahanan R, terus ke
dioda D1 dan kembali ke Vi, sehingga tegangan VO
= VD = 0,7 Volt. Dan sebaliknya pada saat tegangan input bertegangan
setengah gelombang negatif maka dioda D1 tidak aktif sehingga
tegangan di VO = Vi.
5. Rangkaian Simulasia. Seri
Dan apabila arah dioda di ubah maka output hasil simulasinya adalah sebagai berikut
b. Clipper seri dengan DC
c.
Paralel
d. Clipper paralel dengan DC
b. Download Video
Clipper Seri klik disini
Clipper Seri dengan DC klik disini
Clipper Paralel klik disini
c. Download Proteus
Clipper Seri klik disini
Clipper seri dengan DC klik disini
Clipper Paralel klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar