a. Mempelajari rangkaian gabungan sensor LDR dan sensor
PIR
b. Memahami cara kerja rangkaian gabungan sensor LDR
dan sensor PIR
c. Melakukan simulasi rangkaian gabungan sensor LDR dan
sensor PIR
a. Resistor
Resistor adalah komponen
listrik dua terminal pasif yang menerapkan hambatan
listrik sebagai elemen rangkaian.
Cara menghitung
nilai resistansi resistor dengan gelang warna :
1. Masukan
angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor.
b. Sensor LDR
Light
Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai
hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang
diterimanya.
c. Sensor PIR
Sensor
PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya
pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sensor PIR bersifat pasif,
artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima
radiasi sinar infra merah dari luar.
d. Transistor NPN
Transistor
NPN merupakan jenis transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil
dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan
tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor. Komponen ini berfungsi
sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan,
modulasi sinyal, dan lain lain.
e. Dinamo
Dinamo adalah alat yang digunakan sebagai sumber
AC.
f. Relay
Relay
adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay
menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga
dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi.
g. Dioda
Dioda
adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan
menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
h. Lampu
Lampu adalah sebuah piranti yang memproduksi cahaya.
i. OP-AMP
Operational
Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari
bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp
terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang
terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan
Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas.
j. Motor DC
Motor
Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat
disebut sebagai Motor Arus Searah.
Sensor
PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya
pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak
memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah
dari luar.
Sensor
ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena
semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika
sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra
merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan
membandingkan pancaran infra
merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan
terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
Sensor
PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :
a. Lensa Fresnel
Lensa
Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang
memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa
Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas
parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi
persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah
ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat. Lensa Fresnel juga berguna
dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan sinar
terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan diseluruh
lebar berkas cahaya.
b. IR Filter
IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang
sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang
yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer
ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi
pada tubuh manusia saja.
c. Pyroelectric Sensor
Seperti
tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32˚C, yang merupakan suhu
panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah
yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari
sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium
nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa
bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini
membawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik
karena adanya energi panas yang dibawa oleh infrared pasif tersebut. Prosesnya
hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai
solar cell.
d. Amplifier
Sebuah
sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk pada material
pyroelectric.
e. Komparator
Setelah
dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh komparator sehingga
mengahasilkan output.
Grafik Respon
Sensor
a. PIR
1. Respon terhadap arah, jarak, dan kecepatan
Pada
grafik tersebut ; (a) Arah yang berbeda mengasilkan tegangan yang bermuatan
berbeda ; (b) Semakin dekat jarak objek terhadap sensor PIR, maka semakin besar
tegangan output yang dihasilkan ; (c) Semakin cepat objek bergerak, maka
semakin cepat terdeteksi oleh sensor PIR karena infrared yang ditimbulkan
dengan lebih cepat oleh objek semakin mudah dideteksi oleh PIR, namun semakin
sedikit juga waktu yang dibutuhkan karena sudah diluar jangkauan sensor PIR.
2. Respon
terhadap suhu
Dari
grafik, didapatkan bahwa suhu juga mempengaruhi seberapa jauh PIR dapat
mendeteksi adanya infrared dimana semakin tinggi suhu disekitar maka semakin
pendek jarak yang bisa diukur oleh PIR.
b. LDR
Dari
grafik dapat disimpulkan bahwa besarnya hambatan atau resistansi dari sensor
ldr dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diberikan, dan dapat dilihat bahwa
semakin besar intensitas cahaya maka nilai resistansinya akan semakin kecil dan
begitu sebaliknya.
Pada
rangkaian ini, LDR dan R1 sebagai pembagi tegangan serta Motor DC sebagai
pintu yang akan otomatis bergerak ketika PIR mendeteksi adanya infrared.
Saat
LDR tidak mendapakan cahaya (gelap) maka hambatan pada LDR semakin besar, yaitu
> 1M dan R1 kecil, sehingga tegangan dari baterai menjadi sangat kecil
dan arusnya tidak dapat mengalir ke kaki basis Transistor Q1 dan
Transistor Q2 dan kemudian tidak dapat mengaktifkan relay RL1 karena
tidak ada arus atau tegangan yang lebih kecil dari yang diperlukan.
Saat
LDR mendapatkan cahaya maka hambatannya menjadi kecil < 100k sehingga
tegangan dari baterai menjadi tidak banyak berkurang dan arusnya dapat mengalir
ke kaki basis Transistor Q1 dan arus dari baterai dapat mengalir ke kaki
kolektor Transistor Q1 yang kemudian arus dapat mengalir dari kaki emitor
Transistor Q1 dan kemudian arus mengalir ke kaki basis Transistor Q2.
Karena terdapat arus pada kaki basis Transistor Q2, maka arus dari baterai akan
mengalir ke kaki kolektor Transistor Q2 dan arus keluar dari kaki emitor
Transistor Q2. Arus ketika menuju kaki kolektor Transistor Q2 terlebih
dahulu melewati relay sehingga mengaktifkan relay RL1.
Disisi
lain, ketika sensor PIR berlogika 0, maka tidak akan ada tegangan yang
dioutputkan dan arus tidak akan mengalir ke relay RL2 untuk diaktifkan.
Sedangkan ketika sensor PIR berlogika 1, maka akan ada tegangan yang
dioutputkan dan arus akan mengalir ke op-amp (Non-Inverting) dan tegangan akan
diperkuat sehingga dapat menggerakkan motor DC dan mengaktifkan relay RL2.
Hubungan
antara RL1 dan RL2 :
Materi klik disini
Rangkaian klik disini
Video Rangkaian klik disini
Datasheet Resistor klik disini
Datasheet sensor LDR klik disini
Datasheet sensor PIR klik disini
Datasheet Op-Amp klik disini
Datasheet Transistor NPN klik disini
Datasheet Dioda klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar