Mempelajari,
memahami cara kerja, dan melakukan simulasi dari rangkaian Universal JFET Bias
Curve.
a. FET
2N3819
Field
Effect Transistor atau disingkat dengan FET adalah komponen Elektronika aktif
yang menggunakan Medan Listrik untuk mengendalikan Konduktifitasnya. Field
Effect Transistor (FET) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Transistor Efek
Medan.
b. Resistor
Resistor
adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan
tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika.
Cara menghitung nilai
resistansi resistor dengan gelang warna :
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor.
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor.
c. Capasitor
Polar
Kapasitor
polar adalah kelompok electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan
dielektriknya adalah lapisan metal-oksida.
Cara menghitung nilai kapasitor :
1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.
2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.
3. Satuan kapasitor dalam piko farad.
4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.
Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.
2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.
3. Satuan kapasitor dalam piko farad.
4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.
Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
d. DC Generators
DC Generator berfungsi sebagai sumber tegangan DC pada
rangkaian.
e. Ground
Ground
adalah titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak
balik atau titik patokan dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik dalam
rangkaian elektronika.
Skala
lainnya, berlabel M, digunakan bersama dengan skala m untuk menemukan solusi
untuk konfigurasi pembagi tegangan. Penskalaan untuk m dan M berasal dari
pengembangan matematis yang melibatkan persamaan jaringan dan penskalaan
dinormalisasi yang baru saja diperkenalkan dengan persamaan:
Dengan
gambar grafik seperti dibawah ini.
Gambar. 6.58
Contoh Soal
1.
Tentukan
nilai diam ID dan VGS untuk jaringan Gambar 6.59
Solusi
Menghitung nilai m, kita dapatkan
Garis
bias diri yang didefinisikan oleh RS diplot dengan menggambar garis lurus dari
titik asal melalui titik yang ditentukan oleh m 0,31, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar. 6.60. Q-point yang dihasilkan:
Nilai diam ID dan VGS kemudian dapat ditentukan sebagai berikut:
2.
Tentukan
nilai diam ID dan VGS untuk jaringan Gambar 6.61.
Solusi
Menghitung nilai m, kita dapatkan
Menentukan hasil VG
Untuk mencari M, kita sudah mempunyai
Sekarang
setelah m dan M diketahui, garis bias dapat digambarkan pada Gambar 6.60.
Khususnya, Perhatikan bahwa meskipun level IDSS dan VP berbeda untuk kedua
jaringan, namun kurva universal yang sama dapat digunakan. Pertama temukan M
pada sumbu M seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6,60. Kemudian gambar garis
horizontal ke sumbu m dan, pada titik persimpangan, tambahkan besarnya m
seperti yang ditunjukkan pada gambar. Menggunakan titik yang dihasilkan pada m
sumbu dan persimpangan M, gambar garis lurus untuk memotong dengan kurva
transfer dan tentukan titik-Q:
Karena
solusi DC dari konfigurasi FET memerlukan menggambar kurva transfer setiap
analisis, kurva universal dikembangkan yang dapat digunakan untuk semua level
IDSS dan VP. Kurva universal untuk JFET n-channel atau MOSFET tipe deplesi
(untuk nilai negatif VGSQ) disediakan pada Gambar. 6.58. Perhatikan bahwa sumbu
horizontal tidak bahwa VGS tetapi dari tingkat dinormalisasi yang didefinisikan
oleh VGS / [VP], [VP] menunjukkan bahwa hanya besarnya VP yang harus digunakan,
bukan tandanya. Untuk sumbu vertikal, skala juga merupakan level ID / IDSS yang
dinormalisasi.
Hasilnya
adalah ketika ID IDSS, rasio adalah 1, dan ketika VGS VP, rasio VGS / [VP]
adalah 1. Perhatikan juga bahwa skalanya untuk ID / IDSS ada di sebelah kiri
dan bukan di kanan seperti yang ditemui untuk ID di sesi latihan sebelumnya.
Dua skala tambahan di sebelah kanan perlu dikenalkan. Skala vertikal label m
sendiri dapat digunakan untuk menemukan solusi untuk konfigurasi bias-tetap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar