1. Kondisi [kembali]
Rancanglah
rangkaian Non-inverting amplifier sesuai pada percobaan dan ganti resistor
dengan ukuran 2,2k ohm untuk R1 dan R2, atur tegangan input menjadi 1 V serta
catatlah tegangan output yang dihasilkan.
3. Video Simulasi [kembali]
4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]
Rangkaian pada percobaan 2 ini menggunakan satu buah op-amp
1458, dua buah resistor yang masing-masing bernilai 2.2k ohm, satu buah vsource,
dan satu buah DC voltmeter. Rangkaian ini merupakan rangkaian non-inverting
amplifier.
Pada rangkaian non-inverting amplifier, sinyal
masukan atau tegangan input diberikan ke input non-inverting (+)
op-amp, kemudian keluarannya diberikan kembali ke input inverting
(-) op-amp melalui rangkaian umpan balik (feedback) yang terdiri
dari resistor masukkan Rg (R1) dan resistor umpan balik Rf (R2) yang
membentuk sebuah rangkaian pembagi tegangan yang mengurangi
tegangan keluaran (Vout) dan menghubungkan tegangan keluaran yang telah
berkurang tersebut ke inverting input. Pada rangkaian ini terbentuk rangkaian open
loop, dimana sesuai dengan syarat ideal
op-amp, yaitu arus pada kedua kaki op-amp dan beda tegangan antara
kedua kaki bernilai 0.
Rangkaian non-inverting amplifier memiliki penguatan
yang tergantung dari besarnya hambatan feedback dan hambatan input. Rangkaian
non-inverting amplifier ini merupakan rangkaian penguat sinyal yang
memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting. Dengan
demikian, tegangan keluaran rangkaian ini atau hasil sinyal yang telah
dikuatkan oleh rangkaian penguat akan satu fasa
dengan tegangan inputnya atau sinyal inputnya.
Berdasarkan rumus untuk mendapatkan tegangan keluaran (Vout) pada rangkaian non-inverting amplifier, yaitu:
Vout = (1 + Rf/Rg) Vin
= (1 + 2.2k/2.2k) 1
= (1 + 1) 1
= 2 Volt
Maka tegangan yang didapatkan yaitu sebesar 2
volt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar