3. Rangkaian Simulasi [kembali]
4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]
Rangkaian pada
percobaan 2 ini menggunakan satu buah op
amp, dua buah resistor, satu buah generator
sine, satu buah generator dc, satu buah dc voltmeter, dan satu buah
osiloskop. Pada percobaan 2 terdiri dari dua buah rangkaian, yaitu
rangkaian non-inverting amplifier input DC dan non-inverting amplifier input
AC.
Rangkaian ini merupakan
rangkaian non-inverting amplifier dengan sumber tegangan input V1. Pada
rangkaian ini terdapat tegangan saturasi atau pembatas tegangan yang dapat
dikuatkan oleh op amp. Arus
dari output op amp mengari melalui R2 dan R1 menuju ke ground. Diketahui dari
karakteristik op amp, bahwa Vnon-inverting = Vinverting = V1 dan impedansi
input op amp sangat besar, sehingga tidak ada arus pada input op amp. Karena tidak
ada arus pada input op amp, maka R1 dan R2 menjadi rangkaian seri. Arus pada R1
sama dengan arus pada R2. Arus pada R1 yaitu (V1-0)/R1. Arus pada R2 adalah
(Vout-V1)/R2. Dengan persamaan IR1 = IR2, maka tegangan output adalah Vo =
[(R2/R1)+1]*V1. Besar penguatan (gain) dari non-inverting amplifier adalah [(R2/R1)+1].
5. Video Rangkaian [kembali]
6. Analisa [kembali]
1. Jelaskan prinsip kerja dari
rangkaian non inverting!
Jawab:
Rangkaian di
atas merupakan rangkaian amplifier non-inverting dengan sumber tegangan input
V1. Arus dari output op-amp mengalir melalui R2 dan R1 menuju ke ground.
Diketahui dari karakteristk op amp bahwa Vnon-inverting = Vinverting =V1 dan
impedansi input op amp sangat besar sehingga tidak ada arus pada input op amp. Karena
tidak ada arus pada input op amp, maka R1 dan R2 menjadi rangkaian seri. Arus pada
R1 sama dengan arus pada R2. Arus pada R1 adalah (V1-0)/R1. Arus pada R2 adalah
(Vout-V1)/R2. Dengan persamaan IR1 = IR2, maka teganagan output adalah Vo = [(R2/R1)+1]*V1.
Besar penguatan (gain) dari amplifier inverting adalah [(R2/R1)+1].
2. Apa pengaruh vin terhadap vout
pada rangkaian non inverting?
Jawab:
Pada rangkaian non-inverting, apabila
Vin bernilai positif (+) maka Vout yang dihasilkan juga bernilai positif (+),
dan sebaliknya jika Vin bernilai negatif (-) maka Vout yang dihasilkan juga bernilai
negatif (-). Dapat disimpulkan bahwa rangkaian non-inverting
merupakan rangkaian op amp yang tidak membalik polaritas output. Semakin besar nilai -Vin maka semakin besar juga +Vout nya
dan begitupun sebaliknya. Vin berbanding lurus
terhadap Vout. Dimana semakin besar Vin maka Vout semakin besar dan ketika Vin
kecil maka Vout juga semakin kecil. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
pembalik polaritas dari Vin menjadi Vout. Semakin besar nilai +Vin maka semakin
besar juga +Vout nya dan begitu juga sebaliknya.
3. Jelaskan pengaruh dari +Vsaturasi
dan -Vsaturasi pada tegangan output yang dihasilkan?
Jawab:
Pengaruh dari tegangan saturasi yaitu jika dengan penguatan yang diberikan output op amp melebihi ±V saturasi maka besar tegangan output yang dihasilkan hanya sebatas ±V saturasi. Pengaruh dari tegangan saturasi juga untuk membatasi nilai tegangan keluaran maximum dari op amp tersebut. +Vsat merupakan besar tegangan input saat Vout pertama kali berubah setelah Vin diatur ke Vmax dan diturunkan secara perlahan.Sedangkan -Vsat merupakan besar tegangan input saat Vout pertama kali berubah setelah Vin diatur ke Vmin dan dinaikkan secara perlahan.
Contohnya apabila diberi input 1V,
penguatan 10 kali dan V saturasi adalah ±7V, maka output yang dihasilkan adalah
-7V untuk rangkaian amplifier non-inverting.
4. Bagaimana turunan rumus Vout dari
rangkaian non Inverting?
Jawab:
Dalam menganalisis rangkaian Op-Amp sebagai penguat terdapat
dua aturan penting yang perlu diperhatikan. Kedua aturan tersebut menggunakan
karakteristik Op-Amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan
golden rule, yang berisi :
1. Perbedaan tegangan antara kedua masukan Op-Amp adalah nol (V+ - V- = 0
atau V+ = V-), hal ini bertujuan menghindari adanya tegangan offset. Aturan pertama ini sering disebut
dengan virtual ground.
2. Arus yang mengalir pada kedua masukan Op-Amp adalah
nol (I+ = I- = 0), hal ini dikarenakan impedansi input pada Op-Amp sangat besar
( Zin = ∞). Dengan memahami kedua aturan tersebut, analisis dari rangkaian
Op-Amp akan menjadi lebih mudah.
Untuk memulai analisis rangkaian penguat non-inverting,
terapkan hukum Kirchoff arus pada titik cabang A dan asumsi I+ = I- = 0,
sehingga gambar rangkaian penguat non-inverting menjadi seperti gambar di bawah.
Berikut penjabaran penurunan rumus op-amp non inverting
berdasarkan gambar di atas.
Didapatkan
persamaan arus yang mengalir pada titik cabang A, sebagai berikut:
Persamaan 1:
𝐼𝑓 = 𝐼g
Dengan
menggunakan teori tegangan titik simpul, persamaan (1) dapat dijabarkan
menjadi:
Persamaan
2:
Karena
V+ = Vin dan V- = VA , serta asumsi nilai V+ = V- maka dapat dituliskan nilai
Vin = VA. Sehingga persamaan
(2) menjadi:
Persamaan 3:
Dengan
menyederhanakan persamaan (3), dapat diperoleh persamaan tegangan keluaran dari
penguat non-inverting:
Persamaan 4:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar