Laporan Akhir Percobaan 3

 

  [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]





1. Jurnal [kembali]







2. Alat dan Bahan [kembali]

1. Alternator

2. Dioda

3. Resistor

4. Battery (Cell)

5. Kapasitor

6. Oscilloscope




3. Rangkaian Simulasi [kembali]





4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]

Pada percobaan 3 ini terdiri dari 3 buah rangkaian, yaitu rangkaian clamper positif, clamper negatif, dan clamper panjar positif. Masing-masing rangkaian ini menggunakan satu buah alternator, satu buah kapasitor senilai 100nF, satu buah resistor senilai 100k, satu buah dioda 1N4004, dan satu buah osiloskop.

a. Clamper Positif

Pada saat setengah gelombang negatif, dioda mengalami forward bias, tegangan pada dioda adalah 0,7 V dan hambatannya lebih kecil dibandingkan dengan R3, sehingga arus akan cenderung melewati dioda. Arus dari alternator mengalir ke dioda dan menuju ke kapasitor untuk mengisi muatan kapasitor sampai tegangan kapasitor sama dengan tegangan sumber AC yaitu -10 V. Pada saat setengah siklus negatif ini, tegangan output sama dengan tegangan dioda yaitu sebesar 0,7 V.

Pada saat setengah gelombang positif, dioda mengalami reverse bias, dioda seolah-olah dalam kondisi open circuit sehingga tidak ada arus yang melewatinya. Karena tegangan kapasitor dan sumber adalah sama yaitu +10 V, maka kapasitor mulai mengosongkan muatannya. Arus dari kapasitor mengalir ke R3 dan kembali menuju ke alternator. Pada saat setengah gelombang positif ini, tegangan output sama dengan tegangan sumber AC yaitu +10 V ditambah tegangan kapasitor yaitu +10 V sehingga tegangan output sebesar +20 V.

b. Clamper Negatif

Pada saat setengah gelombang negatif, dioda mengalami reverse bias, dioda seolah-olah dalam kondisi open circuit sehingga tidak ada arus yang melewatinya. Arus dari alternator mengalir ke R2 dan menuju ke kapasitor unutk mengisi muatan kapasitor sampai tegangan kapasitor sama dengan tegangan sumber AC yaitu -10 V. Pada saat setengah gelombang negatif ini, ketika tegangan kapasitor sudah sama dengan tegangan sumber AC yaitu -10 V, maka tegangan output adalah tegangan sumber AC (-10 V) ditambah tegangan kapasitor (-10 V) sehingga tegangan output sebesar -20 V.

Pada saat setengah gelombang positif, dipda mengalami forward bias, tegangan pada dioda adalah 0,7 V dan hambatannya lebih kecil dari R2 sehingga arus akan cenderung melewati dioda. Karena tegangan kapasitor dan sumber adalah sama yaitu sebesar +10 V, maka kapasitor mulai mengosongkan muatannya. Arus dari kapasitor mengalir ke dioda dan kembali menuju ke alternator. Pada saat setengah gelombang negatif ini, tegangan output sama dengan tegangan dioda yaitu sebesar 0,7 V.

c. Clamper Panjar Positif

Pada saat setengah gelombang negatif dioda mengalami forward bias, tegangan pada dioda adalah 0,7 V dan hambatannya lebih kecil dari R1 sehingga arus akan cenderung melewati dioda. Arus dari alternator mengalir ke dioda dan menuju ke kapasitor untuk mengisi muatan kapasitor sampai tegangan kapasitor sama dengan tegangan sumber AC yaitu -10 V ditambah tegangan bias yaitu -3 V dan tegangan dioda +0,7 V atau sampai tegangan kapasitor sebesar -12,3 V. Pada saat setengah gelombang negatif ini tegangan output clamper adalah negatif tegangan bias (+3V) ditambah negatif tegangan forward bias dioda (-0,7 V) sehingga tegangan output adalah sebesar 2,3 V.

Pada saat setengah gelombang positif dioda mengalami reverse bias, dioda seolah-olah dalam kondisi open circuit sehingga tidak ada arus yang melewatinya. Karena tegangan kapasitor dan sumber ditambah tegangan DC adalah sama (+12,3 V) maka kapasitor mulai mengosongkan muatannya. Arus dari kapasitor mengalir ke R1 dan kembali menuju ke alternator. Pada saat setengah gelombang positif ini, tegangan output sama dengan tegangan sumber AC yaitu (+10 V) ditambah tegangan kapasitor (+12,3 V) sehingga tegangan output menjadi sebesar +22,3 V. 

 

5. Video Rangkaian [kembali]





6. Analisa [kembali]

1. Jelaskan pengaruh nilai kapasitor pada rangkaian clamper!

Jawab:

Nilai kapasitor mempengaruhi pada rangkaian clamper. Nilai resistansi R dan kapasitansi C harus dipilih sehingga time constant τ = RC cukup besar dan meyakinkan bahwa tegangan kapasitor tidak mengalami discharge yang signifikan selama dioda mengalami bias terbalik (off). Jika nilai kapasitor semakin besar, maka jumlah muatan yang dapat disimpan akan semakin besar sehingga waktu untuk discharge kapasitor akan semakin lama dan tegangan kapasitor tidak turun terlalu cepat. Sebaliknya jika nilai kapasitor semakin kecil, maka jumlah muatan yang dapat disimpan akan semakin kecil, sehingga waktu discharge kapasitor akan semakin cepat dan tegangan kapasitor turun dengan cepat.

 

2. Jelaskan pengaruh resistor pada rangkaian clamper!

Jawab:

Nilai resistor memiliki pengaruh pada rangkaian clamper. Nilai resistansi R dan kapasitansi C harus dipilih sehingga time constant τ = RC cukup besar dan meyakinkan bahwa tegangan kapasitor tidak mengalami discharge yang signifikan selama dioda mengalami bias terbalik (off). 


3. Jelaskan perbedaan clamper positif dan clamper negatif berdasarkan letak dioda!

Jawab:

Berdasarkan letak dioda, rangkaian clamper positif dan rangkaian clamper negatif memiliki perbedaan.


Saat setengah gelombang negatif pada rangkaian clamper positif, dioda mengalami forward bias, tegangan pada dioda adalah 0,7 V dan hambatannya lebih kecil dibandingkan dengan R3, sehingga arus akan cenderung melewati dioda. Arus dari alternator mengalir ke dioda dan menuju ke kapasitor untuk mengisi muatan kapasitor sampai tegangan kapasitor sama dengan tegangan sumber AC yaitu -10 V. Pada saat setengah siklus negatif ini, tegangan output sama dengan tegangan dioda yaitu sebesar 0,7 V. Saat setengah gelombang positif, dioda mengalami reverse bias, dioda seolah-olah dalam kondisi open circuit sehingga tidak ada arus yang melewatinya. Karena tegangan kapasitor dan sumber adalah sama yaitu +10 V, maka kapasitor mulai mengosongkan muatannya. Arus dari kapasitor mengalir ke R3 dan kembali menuju ke alternator. Pada saat setengah gelombang positif ini, tegangan output sama dengan tegangan sumber AC yaitu +10 V ditambah tegangan kapasitor yaitu +10 V sehingga tegangan output sebesar +20 V.

Sedangkan pada rangkaian clamper negatif, saat setengah gelombang negatif, dioda mengalami reverse bias, dioda seolah-olah dalam kondisi open circuit sehingga tidak ada arus yang melewatinya. Arus dari alternator mengalir ke R3 dan menuju ke kapasitor unutk mengisi muatan kapasitor sampai tegangan kapasitor sama dengan tegangan sumber AC yaitu -10 V. Pada saat setengah gelombang negatif ini, ketika tegangan kapasitor sudah sama dengan tegangan sumber AC yaitu -10 V, maka tegangan output adalah tegangan sumber AC (-10 V) ditambah tegangan kapasitor (-10 V) sehingga tegangan output sebesar -20 V. Pada saat setengah gelombang positif, dioda mengalami forward bias, tegangan pada dioda adalah 0,7 V dan hambatannya lebih kecil dari R2 sehingga arus akan cenderung melewati dioda. Karena tegangan kapasitor dan sumber adalah sama yaitu sebesar +10 V, maka kapasitor mulai mengosongkan muatannya. Arus dari kapasitor mengalir ke dioda dan kembali menuju ke alternator. Pada saat setengah gelombang negatif ini, tegangan output sama dengan tegangan dioda yaitu sebesar 0,7 V. 


7. Link Download [kembali]


File Rangkaian klik disini

Video Simulasi Rangkaian klik disini

HTML klik disini







Tidak ada komentar:

Posting Komentar