Laporan Akhir Percobaan 5

  

  [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]





1. Jurnal [kembali]





2. Alat dan Bahan [kembali]

1.    Switch

2.    VCC

3.    JK Flip Flop (74LS112)

4.    LED

5.    Diode

6.    Clock

7.    Ground



3. Rangkaian Simulasi [kembali]







4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]

Pada percobaan 5 terdiri dari satu buah rangkaian yang terdiri atas 4 buah saklar SPDT, 1 buah flip flop JK 74LS112D, 2 buah LED, 1 buah sumber clock, 1 buah vcc, 1 buah dioda, dan 1 buah ground. Rangkaian ini merupakan sebuah rangkaian T flip flop yang dibuat dari sebuah rangkaian JK flip flop. T flip flop memiliki sebuah terminal input T dan dua buah terminal output, yaitu Q dan Q'. Masukan J dan K pada JK FF dihubungkan dengan logika “1” atau dihubungkan dengan VCC +5 Volt. Input J dan K dari JK flip flop digabungkan menjadi 1 dan input clock menjadi input T pada T flip flop. T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang telah di buat dengan menggunakan flip-flop J-K yang kedua inputnya dihubungkan menjadi satu maka akan diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik output sebelumnya jika inputannya tinggi dan outputnya akan tetap jika inputnya rendah. Keadaan output Q akan berubah setiap ada pulsa clock (sinyal pemicu) pada masukannya. Output dari rangkaian ini berupa dua buah LED. Kalau keadaan keluaran flip-flop 0, maka setelah adanya sinyal pemicu keadaan-berikut menjadi 1 dan bila keadaannya 1, maka setelah adanya pemicuan keadaannya berubah menjadi 0. Karena sifat ini sering juga flip-flop ini disebut sebagai flip-flop toggle.

Flip-flop pada rangkaian percobaan 2 ini terdiri dari 5 kaki input dan 2 kaki output. Kaki input S dihubungkan ke B1 , 1J ke “1”, C1 ke B2(T), 1K ke “1”, dan R ke B0. Sedangkan kaki output Q ke H7 dan Q’ ke H6. Nilai input B2, B1 dan B0 diubah-ubah sehingga akan menghasilkan output yang berbeda-beda pula. Dapat dilihat dijurnal pada no 1,2,3,  B2 berada dalam kondisi don't care, artinya nilainya tidak mempengaruhi kepada output, sedangkan pada no 4 B2 berada dalam kondisi Toogle. Pada kondisi toogle B2 dihubungkan ke Clock untuk menampilkan nilai output, karna apabila tidak dihubungkan ke clock maka hasil dari Q yang disimpan pada memori tidak akan ditampilkan. 

Pada saat kondisi input awal B1 berlogika 1 dan B2 berlogika 0, maka outputnya yaitu berupa LED akan mati. Pada saat input B1 berlogika 0 dan input B0 berlogika, maka output Q akan berlogika 1 dan LED1 akan hidup, sedangkan output Q’ akan berlogika 0 sehingga LED2 akan mati. Pada saat input B1 berlogika 1 dan input B2 berlogika 1, maka output Q akan berlogika 1 dan menghidupkan LED1, sedangkan output Q’ akan berlogika 0 (set) dan LED2 akan mati. Pada saat input B1 dan input B0 berlogika 1 lalu ditrigger oleh clock, maka output Q maupun Q’ akan mempertahankan nilainya (toggle) atau disebut juga dengan T flip-flop.

Pada rangkaian percobaan 5, output pada Flip-Flop pada Q dan Q' selalu berlawanan, apabila Q=1 maka Q'= 0 begitu sebaliknya, kecuali pada keadaan terlarang seperti pada no 3. Pada kondisi ketiga, yaitu ketika input T bernilai X, input B1 berlogika '0' dan input B0 berlogika '0' maka output Q akan berlogika '1' dan output Q' berlogika 1''. Kondisi ini jarang ditemukan. Pada rangkaian tersebut, B2 berada dalam kondisi dont care, artinya nilainya tidak mempengaruhi kepada output, lalu ketika input B1 adalah '1', dan B0 adalah '0', maka dihasilkan output Q adalah '0' dan Q’ adalah '1'. Kemudian ketika input B1 adalah '0' dan B0 adalah '1', maka output Q adalah '1' dan Q’ adalah '0'. Ketika input B1 dan B0 adalah keduanya '0', maka output Q dan Q’ adalah '1'. 



5. Video Rangkaian [kembali]






6. Analisa [kembali]

Percobaan 5:

1. Bandingkan hasil percobaan dengan teori

Teori (Tabel Kebenaran T Flip Flop):

1. Asynchronous Reset memiliki nilai input berupa set yang berlogika ‘1’, nilai reset yang berlogika ‘0’, dan memiliki output berupa Q yang berlogika ‘0’ dan Q’ berlogika ‘1’.

2. Asynchronous Set memiliki nilai input berupa set yang berlogika ‘0’, nilai reset yang berlogika ‘1’, dan memiliki output berupa Q yang berlogika ‘1’ dan Q’ berlogika ‘0’.

3. Prohibited atau terlarang dengan input Set dan Reset yang berlogika ‘0’, dan berupa Q yang berlogika ‘1’ dan Q’ berlogika ‘1’.

4. Toggle memiliki nilai input berupa Set dan Reset yang berlogika ‘1’, dan memiliki output yang berupa Q’ dan Q.


Hasil Percobaan:

Dilihat berdasarkan teori yaitu tabel kebenaran T Flip-Flop dan hasil percobaan, didapatkan hasil output Q dan Q’ yang sama. Pada kondisi mode operasi Asynchronous Reset, didapatkan output Q berlogika ‘0’ dan untuk output Q’ berlogika ‘1’. Hal ini sesuai dengan hasil yang didapatkan pada teori dan hasil percobaan. Pada kondisi mode operasi Asynchronous Set, didapatkan output Q berlogika ‘1’, dan untuk output Q’ berlogika ‘0’, hal ini sesuai dengan teori tabel kebenaran flip flop dan hasil percobaan. Pada kondisi Prohibited, didapatkan output yang sama untuk Q dan Q’ yaitu sama sama berlogika 1, hal ini sesuai dengan hasil tabel kebenaran flip flop dan hasil percobaan. Pada kondisi Toggle, didapatkan output yang sama untuk Q dan Q’ yaitu berlogika 1 atau 0 dengan beralih-alih, hal ini sesuai dengan teori tabel kebenaran flip flop dan hasil percobaan. 



7. Link Download [kembali]

File Rangkaian klik disini

Video Simulasi Rangkaian klik disini

HTML klik disini























Tidak ada komentar:

Posting Komentar